Senin, 11 April 2011

Menjadi Baru


Ketika aku masih kecil, aku suka bermain-main di kandang ayam, mulai coba memberi makan, dan juga terkadang suka mengadunya hingga salah satu ayam tersebut kalah. Aku juga sering mengusik induk ayam yang sedang mengeram, mengangkatnya dan menurunkan induk ayam dari sangkarnya meskipun induk ayam merasa marah dan sekali2 mematuk2 tanganku yang sedang memegang bulu2nya (hal seperti ini tidak perlu ditiru yah kawan, heheheh). di dalam sangkar itu aku melihat banyak telur2 ayam yang sedang dierami. Dalam pikiranku "untuk apa yah telur2 ini dierami". Telur2 ini terlihat seperti batu, diam dan tak ada kehidupan di dalamnya. Bukannya telur itu cuman seperti gumpalan cairan putih dan kuning yang sering kulihat ketika mamaku sedang membuat telur dadar untuk sarapanku. tapi, lagi2 apa yang dilakukan induk ayam itu tidak masuk akal.

Suatu waktu aku datang kembali ke kandang tersebut dan seperti biasa, aku hendak mengusik induk ayam yang sedang mengerami telur2nya, aku tersentak mendengar ada suara anak2 ayam dan melihat sebagian anak2 ayam terselip dibalik sayap induknya. aku tercengang, betapa kejadian yang sangat dahsyat, dimana awalnya aku hanya melihat telur ayam yang seperti batu dan tak bernyawa itu kini dalam beberapa hari menetas menjadi anak2 ayam yang lucu. telur yang seakan2 mati kini menjadi regenerasi dari kehidupan ayam dewasa. Kini aku tahu bahwa Telur itu akan menjadi cikal bakal kehidupan bila telur2 tersebut dierami atau diberi temperatur yang cukup untuk telur tersebut dapat menetas dalam satuan waktu yang relatif 21 hari menjadi anak2 ayam. sebaliknya jika telur itu tidak dierami atau diberi temperatur maka selamanya telur itu hanyalah sebuah telur dan suatu saat telur itu tidak akan dapat lagi menjadi anak2 ayam sekalipun dierami atau diberi temperatur cukup.

Demikian ada kehidupan dari sebuah telur yang dierami, suatu metamorfosa kehidupan yang sempurna. Demikian pula hidup kita dahulu seperti telur2 ayam itu. Kita tidak akan bisa hidup jika kita tidak hidup dalam pelukan kasih karunia Tuhan. Jika Kasih tidak ada dalam hidup kita, maka kita akan mati, mati dalam arti kita hidup dalam kesia2an dan mati dalam kebinasaan. Seperti telur tidak akan dapat menetas dengan sendirinya tanpa ada asupan temperatur demikian juga hidup kita akan kering dan akhirnya mati bila kita tidak menerima asupan kebenaran Firman Tuhan dan karna kasih karunia kita beroleh hidup. Hidup yang dibaharui, seperti telur menjadi anak ayam, ada kehidupan baru demikian kita ketika kita hidup dalam kasih karunia Allah maka kita juga beroleh hidup yang baru, hidup dalam kemenangan dan hidup dalam kelimpahan. kita hidup sebagai anak2 Tuhan, sebagai anak kita menjadi ahli waris dari ayah kita, demikian kita adalah anak2 Tuhan akan menjadi ahli waris dalam kerajaanNya yaitu sorga yang kekal.

 Bagaimana agar kita menjadi anak2 Allah?? kita harus menerima kehidupan yang diberikan Allah kepada kita, kehidupan itu hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, karna Yesus berkata "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui aku". Tidak ada seorangpun bahkan amal ibadah kita pun tidak dan hanya Yesus lah jalan, kebenaran, dan hidup itu. Mulai saat ini, terimalah Yesus sebagai Tuhan dan juruselamatmu, maka Ia akan memulihkan keadaanmu dan mengubah hidup kita menjadi baru, hidup dalam kemenangan dan hidup yang kekal. Apabila datang kelak waktuNya, maka tidak ada lagi waktu untuk kita menerima kehidupan itu. selagi masih ada waktu, ambil satu resolusi baru dalam hidup anda, yaitu terima Yesus dan jadikan Dia sebagai Tuhan dan juruselamat hidupmu, dan anda akan diselamatkan dan anda tidak turut dihukum pada hari penghakiman.

 Menerima Yesus, ada hidup yang kekal, menolakNya berarti anda menyia2kan anugerah keselamatan itu dan saya percaya, anda sekalian bijak dalam mengambil keputusan itu yaitu menerima Yesus. Believe and trust Him....!!!